Waykanan -- Sungguh Miris, Pekerjaan Proyek Rabat Beton Di Dusun 2, Kampung Bumi Merapi, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, Diduga Dikerjakan Dengan Asal Jadi Demi Meraup Keuntungan Yang Besar. Apa begini pengerjaan yang menggunakan Dana Desa Di Waykanan selama Ini. Saptu, 28 Juni 2025.
Menurut masyarakat sekitar yang namanya enggan di sebutkan mengatakan kepada awak media ini, jalan ini baru selesai dikerjakan sekitar 2 mingguan, Namun pengerjaannya sungguh sangat miris. Coba saja lihat sendiri, pengerjaannya diduga kuat asal jadi. Padahal pengerjaan Rabat Beton Ini di kerjakan di Lingkungan Kepala Kampung Sendiri.
Ditempat Yang Berbeda, Salah satu masyarakat mengatakan hal yang sama, "Meskipun baru selesai dibangun dua minggu yang lalu, rabat beton tersebut telah mengalami kerusakan. Terdapat beberapa permasalahan, antara lain: batu kerikil yang menonjol, permukaan jalan yang berdebu, dan tambalan yang tidak rapi.
Kami para masyarakat disini menduga kalau pengerjaan rabat beton tersebut banyak mark'up materialnya, sehingga tidak bisa bertahan lama, selain itu Kami sangat menyayangkan terkait pekerjaan rabat beton tersebut, yang diduga asal jadi, dan tidak membuat masyarakat puas dengan pengerjaan tersebut, pungkasnya.
Untuk membuktikan apa yang telah disampaikan oleh masyarakat, Awak Media langsung melakukan pengecekan di lapangan. Setelah sampai di lapangan atau Lokasi proyek berada di Dusun 2, sekitar tiga kilometer dari permukiman warga, di tengah area perkebunan karet, Dan ternyata benar apa yang di sampaikan masayarakat. Rabat beton tersebut telah mengalami kerusakan, Terdapat beberapa permasalahan diantaranya seperti batu kerikil yang menonjol, permukaan jalan yang berdebu, dan tambalan yang tidak rapi.
Pembangunan rabat beton di Kampung Bumi Merapi, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan tersebut menggunakan anggaran dari Dana Desa (DD) tahun 2025, dengan nilai pagu sebesar Rp.74.497.000. Namun sayangnya menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas pengerjaannya.
Diduga pengerjaan proyek Rabat beton tersebut dikerjakan dengan Pengawasan yang lemah dan juga merupakan salah satu faktor pengerjaanya asal jadi, proyek pengerjaan Rabat Beton tersebut menelan anggaran yang lumayan besar, dan bersumber dari Anggaran Dana Desa. Meski anggaran cukup fantastis, namun proyek tersebut diduga dinilai berkualitas buruk dan sangat memprihatinkan.
Dalam hal ini, Tim Awak Media akan menggiring atau mengawal masalah ini ke Inspektorat, APH, dan Dinas Terkait, supaya dapat melakukan pengecekan di lapangan dan memberikan sangsi kepada Oknum Kepala Kampung yang diduga telah membangun Rabat beton asal jadi.
Upaya konfirmasi kepada kepala kampung Bumi Merapi melalui pesan WhatsApp belum membuahkan respons, dikarenakan nomor yang dihubungi tidak aktif.
Menyikapi kondisi ini, awak media mendorong aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi di lapangan guna memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas dan penggunaan anggaran. Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepala kampung Bumi Merapi terkait permasalahan ini.
Rep : Tim Investigasi.